Tentang Saya

Kamis, 06 Februari 2014

Surat Untuk Seseorang dengan Nama Saya di Seragam Futsalnya.






        Surat ini saya tulis untuk kamu, Tuan, teman SMA saya.

     Hai, bagaimana harimu, Tuan? Semoga menyenangkan. Kalau saya tidak salah hitung, ini sudah memasuki tahun ketiga setelah hari kelulusan itu ya.
 
       Tuan, kamu tahu? Saya seringkali memandangi foto-foto SMA kita dan mendapati kita berada satu frame didalamnya. Biarlah benda itu menjadi saksi bahwa kita memang pernah dipertemukan jauh sebelum hari ini. 

Dulu sekali, Kita tidak pernah saling menyapa bahkan saat kita belajar di kelas yang sama. Kita tidak pernah berpapasan lebih dari dua detik. Saya tidak pernah tahu jam berapa kamu tiba dikelas, musik apa yang kamu dengarkan, juga  ekskul apa saja yang kamu ikuti. Saya hanya tahu bahwa kamu duduk di kursi belakang, dan yang saya dengar bahwa kamu tengah berhubungan dengan seorang gadis.

Dulu sekali, saya tidak pernah merasa perlu bergaul dengan kamu, Tuan. Harus saya akui bahwa selagi kita SMA saya tidak pernah benar-benar menyukai kamu. Yang saya ingat, kamu adalah beberapa dari mereka yang populer di sekolah, beberapa dari mereka yang digilai adik-adik kelas perempuan, kamu juga termasuk beberapa dari mereka yang pergaulannya luas kan? Hehe semoga saya tidak sok tahu ya.

Saya tidak pernah menyangka bahwa teori relativitas waktu Einstein memang benar-benar ada, tapi saya lebih memilih percaya dengan campur tangan Tuhan yang mempertemukan kita lagi. Kita,dua-orang-yang-tetap-sama, dipertemukan di kesempatan yang berbeda. Kita tengah sama-sama sendiri hari itu dan kemudian memutuskan bersama hingga hari ini.

Surat cinta ini saya tulis untuk kamu, Tuan dengan nama saya di punggung seragam futsalnya. Mungkin ini bukan pertama kalinya saya menulis tentang kamu. Pun bukan pertama kalinya kamu membaca tulisan-tulisan saya. Andai kamu tahu, Tuan. Jantung saya berdegup luar biasa tak teratur saat menulis ini, setiap kali menulis tentang kamu, rasanya persis seperti kencan pertama kita, terlalu mendebarkan. Haha. 

Dan Tuan kesukaan saya, izinkan saya terus menulis tentang kamu. Terima kasih untuk telah membuat hidup saya menjadi lebih mudah untuk dilewati. Dan untuk setiap pertengkaran kecil yang sering terjadi, percayalah saya orang yang paling menyesal di dunia karenanya. Saya mencintai kamu. Jadi berjanjilah untuk terus mengabadikan foto bersama ya, Tuan.  

Ps: Untuk seseorang dengan nama saya di seragam futsalnya, Kamu adalah salah satu dari sebagian besar anugerah yang tidak akan pernah luput dari kesyukuran saya.

#30HariMenulisSuratCinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar