Tentang Saya

Jumat, 28 Desember 2012

Cinta Seperti Ini yang Seharusnya Membuatmu Cemburu

Aku baru saja membaca tulisan 'falafu', salah satu penulis favoritku, yang berjudul "Always Look at the Bright Side, Can You?"
Dan aku menemukan gambar ini beserta tulisannya. Cukup berhasil membuat degupan kagum serta kaget tepat di jantungku. Ini jelas bukan sindiran tapi sungguh aku merasakan perasaan semacam malu untuk tahu bahwa ada cinta sebegini luar biasa, sementara aku terkadang sibuk di-galau-kan oleh cinta yang belum tentu hakiki.



     Ini adalah gambar sepasang pengamen yang menyanyi menggunakan tape rekaman di sepanjang jalan Malioboro. Sang suami berjalan di depan dan sang istri setia memegang erat sang suami berjalan dibalik punggungnya. Dan oh my Lord, ke-duanya buta! Bagaimana dua orang buta bisa saling menuntun dalam hidup mereka? That's a miracle!

     Bahkan tidak ada raut 'ketidak-terimaan nasib' di kedua wajah pasangan ini. Mereka berjalan saling menuntun dan terlihat begitu bangga dengan apa yang mereka  lakukan. Dengan segala kenyataan dan kemungkinan itu, mereka tidak memilih menjadi pengemis. tidak. Cinta macam beginilah yang seharusnya membuatmu cemburu.

     Daripada cemburu melihat pasangan yang mengumbar kemesraan di status akun jejaring sosial mereka. Saling melempar pujian kosong, yang bahkan kesetiaannya tidak bisa dibandingkan dengan pengamen itu.
    
     Lihatlah betapa warna-warni dunia yang bisa ditangkap kedua bola matamu yang besar, dan kamu masih tidak punya malu untuk menyerapah hidup? Membanggakan cinta semu yang kamu rekatkan dengan pujian-pujian kosong? Tidak ada yang pantas disebut cinta, bila bahkan tidak ada satu keadaan buruk yang pernah kalian lewati bersama. Tidak ada yang layak disebut cinta bila tidak ada kesetiaan yang mampu memeluk kekurangan.

     Entah bagaimana sepasang buta justru lebih pandai mensyukuri dan memaknai hidup dan cinta dibanding kita yang bisa melihat birunya langit.

Senin, 17 Desember 2012

Agen Neptunus

This was a little bit crazy thing we did after watching 'Perahu Kertas' movie.
haha it sounds crazy, but you had to know that we really act just like we were neptunus agent.


 
this was what we used to called 'radar' d(^_^)b





neptunus agent d(^_^)b

Senin, 10 Desember 2012

Lelakiku


                Tepat pukul 02.00 AM disini,  bukan, aku bukan sedang terserang insomnia atau apapun. Aku memutuskan untuk bangun satu jam yang lalu untuk menyelesaikan tugas makalah dan powerpoint yang nyaris saja belum kuselesaikan semalam karena mengantuk. Jadi aku putuskan untuk bangun sekarang, dan beruntungnya, aku dibangunkan oleh seseorang yang teramat spesial, via telepon tentunya.

                Sudahkah aku menceritakan tentang lelaki ini? Lelaki yang selalu membuat hatiku dipenuhi taman bunga setiap harinya.

                Well, sekarang aku mungkin bisa percaya kalimat yang katanya “Jika sedang jatuh cinta, kenyataan bahkan terasa jauh lebih indah daripada mimpi”
                Aku tahu sekarang seperti apa rasanya. Seperti ingin terus terjaga sampai waktuku termakan usia.

                Lelakiku ini, aku bahkan belum menemukan bagian mana pada dirinya yang mampu membuatku sejatuh cinta ini.
Kami sudah beberapa tahun terakhir saling mengenal, dan jujur aku tidak menganut paham ‘love at the first sight’ seperti orang kebanyakan. Kami bertemu sewaktu SMA di kelas sebelas tepatnya. He’s not kind of boy I wanna be with awalnya, dia populer, dikenali seantero siswa, dikagumi banyak adik kelas perempuan, itu yang aku dengar dari teman kebanyakan waktu itu.
Dia bukan seorang pujangga  puitis yang lihai menyulam kata, dia juga bukan anak emas di sekolah yang selalu diikutkan dalam olimpiade akademis, dan yang aku tahu dia tidar pinter-pinter amat. Membayangkan untuk menjadi wanitanya pun tidak pernah.

Ya mungkin ini istimewanya cinta, haha. Kami justru mulaidekat ketika berpisah dan lulus dari sekolah itu, entah dari mana mulanya, yang aku tahu dia-perlahan-dan-pasti mulai merebut perhatianku, dia hebat!

Aku bisa jadi perempuan paling gila jika berada disampingnya, menjaga agar dadaku tidak meledak kegirangan, mendengar cerita-cerita ajaibnya, mimpi-mimpi maha indahnya, sesempurna itu. Dan pernah sewaktu itu, dia menatapku lekat, memegang tanganku lalu mengecupnya dan berbisik “Aku akan menikahimu suatu hari nanti”
Kau tahu rasanya seperti apa? Aku merasakan ledakan nuklir kebaagiaan dalam otakku.

Well, aku harus melanjutkan tidur, lain kali akan kusambung lagi cerita tentang lelakiku ini. Jangan bosan!

Kicauan Rindu



Apa kamu pernah merindukan seseorang sampai rasanya dadamu mau meledak?

Ya, aku hanya perindu yang kurang mujur karena merindukan seseorang yang ajaib. Seseorang yang dapat membuatku merasakan rindu tanpa melakukan apa-apa. Padahal kami berada di satu kota dan jarak tempat tinggal tinggal kami tidak lebih dari enam kilometer. Satu menit tidak bertemu rasanya seperti sepuluh tahun. Delapan jam bertemu, rasanya seperti sepuluh detik. Baiklah, aku sekarang punya alasan untuk mempercayai teori relativitas waktu Einstein.

Apakah rinduku berbalas atau tidak itu urusan Tuhan. Karena kerinduan tidak dapat dititipkan melalui kantor pos terdekat. Dan aku tidak dapat mengetahui persis apa yang ia nyanyikan dalam hatinya karena aku bukan ahli nujum dan bukan pula seorang perindu yang sok tahu. Aku bisa saja menebak-nebak sebenarnya.

Andai saja ini semua adalah sinetron murahan di mana seluruh isi perasaan tokoh-tokohnya diumbar ke mana-mana seperti bibir pelacur, mungkin aku akan dapat menangkap apa yang kau simpan dan sembunyikan bersama hujan di hatinya.

***

Kita sama-sama tahu bahwa penglihatan seseorang tidak akan meminjamkan sayapnya kepada siapa-siapa, tapi aku ingin terbang bersamamu....

***

Kerinduanmu adalah satu-satunya jebakan yang membuatku tidak ingin melarikan diri.

***

Kita bisa membuat arus di tepian sungai lalu duduk melihatnya. Tahukah kamu setiap arus memiliki muaranya masing-masing?

***

Dalam banyak bicaraku, aku merasa dibunuh, sangking rindunya aku bahkan ketika kamu sedang memelukku sekalipun.

***

Kamu bukan cinta! Kamu adalah jiwa yang berjalan di atas jalan setapakku dengan irama yang memberi hatiku sepasang telinga

***

Jika kau hanya menangis ketika jiwamu berdoa, aku akan menuangkan diriku ke dalamMu lagi dan lagi sampai kamu tertawa

***

Peram pelukku dan simpan ke dalam kantongmu. Mungkin suatu kala kamu merinduku, kamu dapat mengeluarkannya dan mengejanya seperti sebuah catatan

***

Kangen itu menganiaya, dan kamu adalah seorang penganiaya yang sangat handal

***

Kamu hanya merinduku di setiap "saat", sedangkan "saat" belum dapat menggambarkan dimensi rinduku yang berlapis-lapis

***

Kalau parasetamol dapat menyembuhkan sakit kepala, menggenggam tanganmu seharian tidak dapat menumpas rindu

***

Secangkir selamat pagi darimu adalah puisi terindah yang dapat dikecup oleh bibir hari-hari

***

dia berkata kepadaku :  Kangen itu menyesakkan, dan kamu adalah asma yang menyenangkan.

Terima kasih, semoga kicauanku dari kamar dapat menyampaikan pelukan ke kamar tidurmu. Sehingga kita dapat berpelukan dari kamar masing-masing

Sabtu, 08 Desember 2012

My Hijab, My Right #1

this week, i spent my whole time for watching hijab tutorial video, dunno why but i thought that i was being attracted of how a woman looks beautiful on those videos.
and taraaaa these are the results



















Minggu, 02 Desember 2012

Lelaki Musim Hujan



Untuk masa lalu...
Dan lelaki angkuh yang menyembunyikan dirinya diantara pelukan semua musim,

Apa kabarmu? Bukankah dulu aku selalu menanyakan kabarmu, setiap kali aku membaca buku-buku bodoh, dan meletakkan pembatas buku diantara halaman yang kubaca dan belum kubaca?
Sudah lama aku tidak mengukir pengakuan-pengakuan. Aku merasa berdosa menyembunyikan rasa bersalah
 
Aku tidak bisa menulis banyak. Maaf. 
Aku hanya ingin menyampaikan beberapa hal yang sering diceritakan oleh lampu kamarku setiap malam, sesaat sebelum memejam. Sedihnya, dinding-dinding kamar ikut bersekongkol, berceloteh perihal pohon akasia dan taman bungkul. 

Kamu ingat musim hujan yang kamu titipkan di mataku?
Kalau kamu berkenan, aku ingin mengembalikannya sekarang juga. Secepatnya. 
Dibalik kepengecutanku, aku adalah wanita yang berani mengubur bayanganmu hidup-hidup, kemudian melanjutkan kehidupan dan tidur nyenyak.
Aku kembalikan musim hujan di mataku yang selama ini memelukku bersama malam-malam yang terasa sangat panjang, menyedihkan, dan menciptakan neraka di atas permukaan bantalku yang selalu basah.

Aku sudah bosan dengan malam dan banjir bandang.
Malam dan banjir bandang bukan kombinasi yang baik untuk aku arungi dengan perahu dongeng-dongeng dan motivasi absurd dari motivator-motivator yang tidak mau disalahkan atas kebohongannya. Hidup tidak pernah semudah menangisimu di masa lalu. Memelihara musim hujan yang kamu titipkan di mataku sangat mudah. Aku biarkan saja detik berjalan dengan caranya, dan musim hujan yang kamu titipkan terus hidup dan menari-nari. 

Sekarang, iya, sekarang, aku kembalikan musim hujan yang telah lama kamu titipkan di mataku. 
Aku tidak mengerti mana yang harus aku pilih antara permintaan maaf dan ucapan terima kasih. 

Hey, 
Aku menemukan seorang lelaki yang begitu istimewa, yang membuatku merasa menjadi manusia seutuhnya hanya dengan sebongkah senyuman. Senyumannya begitu magis dan meneduhkan. 
Ia seorang calon ayah yang sudah menampakkannya di usia sembilan belas tahun dua puluh satu hari

Maka, aku kembalikan musim hujanmu. Karena sekarang ada seorang lelaki yang menitipkan musim yang lebih menyenangkan. Aku belum bisa menebak musim apa, tapi aku merasa ada getar kesimpulan awal bahwa musim yang dia titipkan adalah musim 'selamanya'.

Time flows, everybody changes...
Aku sudah lama tidak mengamati perubahan-perubahan apa yang terjadi pada dirimu hampir setahun terakhir.

Maka, aku yakin kalau aku kembalikan musim hujan yang kamu titipkan di mataku, itu juga sebagian dari targetmu. Kamu lelaki penuh perhitungan yang menyebalkan. Sangat menyebalkan. 

Sekarang, aku bahagia dengan 'lelaki musim selamanya'. Kamu bisa mendapatkan seribu wanita impian, tapi hanya sedikit yang membawa kebahagiaan bersama pelukannya.

Kapan-kapan aku sambung lagi dengan cerita perihal lelaki musim selamanya. Sekarang aku harus pergi, banyak yang harus aku kerjakan

Aku melarangmu mengembalikan doa-doa yang aku titipkan kepadamu. Biarkan mereka menyertaimu. Terima kasih untuk musim hujanmu.

Padamu, aku percayakan bahagia



Kesederhanaan-kesederhanaan waktu yang mengajarkan banyak hal tentang hidup.
Memaknai waktu dan menghargai cinta.
Kepercayaan pada takdir.
Kehidupan yang membawa banyak sekali pelajaran.
Pengalaman yang menjadi guru terbaik,
cinta yang menjadi akar segala cerita.
Padamu,
aku percayakan bahagia.
Kamu adalah butiran-butiran harapan, yang Tuhan tuangkan dalam aku sebagai gelas yang sebelumnya penuh dengan kekosongan.

Happy 4th Month Anniversary