Senin, 10 Desember 2012
Kicauan Rindu
Apa kamu pernah merindukan seseorang sampai rasanya dadamu mau meledak?
Ya, aku hanya perindu yang kurang mujur karena merindukan seseorang yang ajaib. Seseorang yang dapat membuatku merasakan rindu tanpa melakukan apa-apa. Padahal kami berada di satu kota dan jarak tempat tinggal tinggal kami tidak lebih dari enam kilometer. Satu menit tidak bertemu rasanya seperti sepuluh tahun. Delapan jam bertemu, rasanya seperti sepuluh detik. Baiklah, aku sekarang punya alasan untuk mempercayai teori relativitas waktu Einstein.
Apakah rinduku berbalas atau tidak itu urusan Tuhan. Karena kerinduan tidak dapat dititipkan melalui kantor pos terdekat. Dan aku tidak dapat mengetahui persis apa yang ia nyanyikan dalam hatinya karena aku bukan ahli nujum dan bukan pula seorang perindu yang sok tahu. Aku bisa saja menebak-nebak sebenarnya.
Andai saja ini semua adalah sinetron murahan di mana seluruh isi perasaan tokoh-tokohnya diumbar ke mana-mana seperti bibir pelacur, mungkin aku akan dapat menangkap apa yang kau simpan dan sembunyikan bersama hujan di hatinya.
***
Kita sama-sama tahu bahwa penglihatan seseorang tidak akan meminjamkan sayapnya kepada siapa-siapa, tapi aku ingin terbang bersamamu....
***
Kerinduanmu adalah satu-satunya jebakan yang membuatku tidak ingin melarikan diri.
***
Kita bisa membuat arus di tepian sungai lalu duduk melihatnya. Tahukah kamu setiap arus memiliki muaranya masing-masing?
***
Dalam banyak bicaraku, aku merasa dibunuh, sangking rindunya aku bahkan ketika kamu sedang memelukku sekalipun.
***
Kamu bukan cinta! Kamu adalah jiwa yang berjalan di atas jalan setapakku dengan irama yang memberi hatiku sepasang telinga
***
Jika kau hanya menangis ketika jiwamu berdoa, aku akan menuangkan diriku ke dalamMu lagi dan lagi sampai kamu tertawa
***
Peram pelukku dan simpan ke dalam kantongmu. Mungkin suatu kala kamu merinduku, kamu dapat mengeluarkannya dan mengejanya seperti sebuah catatan
***
Kangen itu menganiaya, dan kamu adalah seorang penganiaya yang sangat handal
***
Kamu hanya merinduku di setiap "saat", sedangkan "saat" belum dapat menggambarkan dimensi rinduku yang berlapis-lapis
***
Kalau parasetamol dapat menyembuhkan sakit kepala, menggenggam tanganmu seharian tidak dapat menumpas rindu
***
Secangkir selamat pagi darimu adalah puisi terindah yang dapat dikecup oleh bibir hari-hari
***
dia berkata kepadaku : Kangen itu menyesakkan, dan kamu adalah asma yang menyenangkan.
Terima kasih, semoga kicauanku dari kamar dapat menyampaikan pelukan ke kamar tidurmu. Sehingga kita dapat berpelukan dari kamar masing-masing
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar