Tentang Saya

Senin, 08 Desember 2014

On Your Birthday



Aku ingat betul hari dimana ayahmu membacakan kita sebuah buku tentang dua orang anak kecil berkepala botak yang hobi bertengkar. Saat itu kita tengah sesegukan menangis karena berebut memainkan “game board”. Ayahmu bilang, orang yang suka bertengkar akan dibenci Tuhan. Kita kemudian saling mengulurkan tangan untuk meminta maaf. 

Esoknya aku mengambil mainan bongkar-pasang milikmu secara diam-diam saat kita bahkan belum genap tujuh. Kamu kemudian menangis saat menyadari mainanmu hilang. 

Pernah suatu hari kita berdebat perihal gaun siapa yang lebih cantik, atau kuncir siapa yang lebih lucu. Kita tak pernah mau saling mengalah. 

Kita juga pernah bertemu pada suatu hari dimana kamu sengaja berlama-lama bernyanyi di mikropon agar aku tidak bisa meminjamnya. Sungguh aku sangat kesal saat itu. Kita selalu saja tidak pernah kehabisan hal-hal kecil untuk diperdebatkan.

Kita bahkan pernah dimarahi ibumu karena melompat-lompat diatas kasur kamarmu, atau bahkan saat kita bermain diluar terlalu lama. Atau kita pernah secara sembunyi-sembunyi memakan makanan yang kita masak sendiri di “pondok-pondokan” agar tidak dimarahi mamaku. Sungguh aku telah melewatkan lebih dari setengah umur hidupku bersamamu.

Hingga hari ini, bumi telah berevolusi untuk sampai pada Desember hari ke-7 kepunyaanmu. Aku masih tetap ada untuk menyaksikan wajahmu memerah bahagia saat membuka bungkus-bungkus kado di hari usiamu genap 20.

Selamat ulang tahun ya. Seluruh pengharapan baik untukmu. Hari ini aku memang tidak lagi menyaksikan kamu menangis karena es krimmu jatuh atau menghabiskan hari berebut mainan. Hari ini, kita memang tidak akan lagi bermanja berebut perhatian nenek kita, atau saling mencibir saat kita tengah bertengkar.

Hari ini, kita akan saling menyaksikan bagaimana diantara kita jatuh cinta dan patah hati, kita akan menyaksikan bagaimana kita menangis karena dikecewakan oleh lelaki. Kita telah sampai pada hari dimana kita mulai belajar memoleskan gincu, atau menggunakan sepatu ber-hak tinggi. Kita akan saling menyaksikan bagaimana diantara kita bertemu dengan lelaki dan kemudian jatuh cinta, kita akan saling menceritakan apa saja hal buruk yang kita lalui hari ini, bagaimana kita dikecewakan oleh teman-teman kita, bagaimana orang-orang diluar sana suka sekali berlaku buruk.

Jika saja kita tidak pernah dipertemukan sebagai sepupu seperti ini, mungkin saja di lain kemungkinan Tuhan telah merencanakan kita sebagai saudara sekandung, atau bisa jadi kita akan bertemu sebagai teman dan kemudian bersahabat. 

Selamat ulang tahun ya, aku menyayangimu sama baiknya seperti saudara kandungku sendiri.