Tentang Saya

Rabu, 29 Oktober 2014

If I Stay (Review)

       


       Saya baru saja menyelesaikan menonton film "If I Stay". And wow, it's such an amazing movie! Film ini menambah deretan film-film manis kesukaan saya. Kebetulan saya termasuk bagian dari mereka yang menyukai film yang berdialog dan penuh adegan manis, dan film ini salah satunya! Saya begitu jatuh cinta pada pasangan Mia Hall dan Adam, dua anak muda yang sama-sama berbakat dalam bidang musik. Mia Hall dengan musik klasik cello-nya dan Adam dengan musik rock hingar bingarnya. Hidup mereka sangat sempurna, Adam adalah seorang bintang sekolah dan anak band yang tengah naik daun, sedang Mia Hall lolos audisi saat meng-apply beasiswa ke sekolah musik ternama, JulliArt. Mereka hidup di tengah keluarga musisi yang begitu opend-minded. Hingga sesuatu mengubah segalanya. Mia Hall dan keluarganya yang berencana melakukan liburan musim dingin mengalami kecelakaan. Mia Hall sekarat dan roh nya terpisah dari raganya. Roh nya harus menyaksikan tubuhnya sendiri pasrah ditangan dokter, dijahit, disuntik, dipasangai peralatan medis, dan yang paling menyakitkan, ia harus menyaksikan kenyataan bahwa ayah, ibu, dan adiknya-Teddy tidak tertolong.
       Saya bisa menangis dan tersenyum di saat bersamaan saat menonton film ini, begitu banyak adegan manis dan mengharukan terjadi. Dan yang paling membuat cemas adalah, mampukah Mia Hall bertahan dan melanjutkan hidupnya lagi? Tonton aja ya, saya gak mau jadi spoiller haha


"Kau memang berpakaian lebih seksi, dan kau tahu, pirang, dan itu berbeda. Tapi, dirimu malam ini sama dengan dirimu yang membuatku jatuh cinta kemarin, sama dengan dirimu yang akan membuatku jatuh cinta besok. Aku suka kau bisa menjadi rapuh dan tangguh, pendiam dan liar. Astaga, kau salah satu cewek paling punk yang kukenal, tidak peduli musik apa yang kau dengar dan apa yang kau kenakan"
(Adam kepada Mia)

"Jika kau tinggal, aku akan melakukan apa saja yang kau inginkan. Aku akan berhenti main band, pergi bersamamu ke New York. Tapi jika kau ingin aku menghilang, aku juga akan melakukan itu. Aku sanggup kehilangan kau seperti itu asalkan aku tidak perlu kehilanganmu hari ini. Aku akan melepasmu, jika kau tetap hidup."
(Adam kepada Mia)

"Being with Adam was like learning to fly"
(Mia)

ps: Film ini diangkat dari novel best seller dengan judul yang sama karya Gayle Forman

Selasa, 28 Oktober 2014

Pulang





Kemarin kita pernah saling berteriak sampai akhirnya kelelahan dan menyerah. Aku menangis sesegukan di sudut ruangan. Kamu menunduk. Kita tenggelam dalam detik-detik mematikan hingga piringan hitam mengulang lagu kesukaan kita. Kucing peliharaan kita mengeong keras. Aku mengutuk dalam hati, setengah mati akan meninggalkanmu.

Kamu bilang kita keras kepala. Aku bilang kita tak pernah mau mengalah. Kita berkali-kali berusaha saling melupakan. Kamu bilang, "Silahkan temukan dia yang lebih baik". Aku bilang, "Mari kita sudahi saja". Kemarin, musim panas kedua milik kita. Kamu ke Barat dan aku ke Timur. Kita saling membalikkan badan, memalingkan muka.

Lalu aku menghabiskan sisa malam mengurung diri di ruang tidur, sedang kamu tidur di sofa dengan tim bola kesukaanmu. Malam kian pekat, sepekat jelaga. Saat malam memaksaku terjaga,satu-satunya hal yang ingin kulakukan adalah melangkahi jarak lalu mendekap lelapmu erat hingga pagi menyapa.

-----------------------------------
Hari ini matahari bersinar sama baiknya dengan kemarin. Dan hari ini, aku bangun dalam sebuah dekap yang hangat pada sebuah lengan besar milikmu. Ah, lelakiku, ia sudah kembali. Kita sudah kembali dari sebuah perjalanan yang melelahkan. Pagi ini, kamu membangunkanku dengan sebuah kecup. Kamu bilang sudah tidak akan ada lagi tengkar. Ada yang lebih nyala dari rona mentari, doa-doa yang terapal dari kecup bibir kita diujung pertengkaran. Kita saling berjanji akan terus seperti ini, sekuat apapun kita berteriak, sekeras apapun kita coba pergi, akan selalu saja ada sesuatu yang membawa kita kembali. Sejauh-jauhnya aku melangkah, hanya kepadamulah cinta mengarah 

Pada akhirnya, kita hanya perlu menemukan seseorang yang sama keras kepalanya meminta untuk tetap tinggal. Dan kamu bilang, hari ini kita akan memutar ulang film kesukaan kita seharian, aku bilang aku akan membuatkanmu omelet dan teh hangat. Kita boleh jadi keras kepala, dan tetap akan luluh pada akhirnya.

Jadikan aku rumah sayang, sebagaimana aku menjadikanmu seseorang yang selalu kuharapkan untuk pulang. Terima kasih telah menjadi dekap yang begitu lembut memeluk. Aku mencintai segenapmu.

Mendengarkan: The Overtunes - Sayap Pelindungmu

Minggu, 26 Oktober 2014

Sayap Pelindungmu



Kapanpun mimpi terasa jauh 
O ingatlah sesuatu
Ku akan selalu 
Jadi sayap pelindungmu
Saat duniamu mulai pudar 
Dan kau merasa hilang 
Ku akan selalu 
Jadi sayap pelindungmu
Saat kau takut 
Dan tersesat 
Di manapun itu
 I'll find you

Sabtu, 18 Oktober 2014

18 10 14




Aku suka menggenggam tanganmu, mereka selalu lembab dan hangat.
Aku suka bersandar di pundakmu, tatapanmu- mereka senyaman pagi.
Aku suka melihat langkahmu, saat mereka rela tak sepanjang yang seharusnya,
hanya agar aku bisa selalu berjalan di sisimu.

Aku suka memandangi  caramu cemberut.
Atau kerut kecil di ujung matamu setiap kali kau tersenyum tertahan.
Ya Tuhan, mereka lucu sekali!

Kau tak pernah lupa mengingatkanku;
Bahwa hidup tak menuntut kesempurnaan, tapi penerimaan.

Kau juga suka bilang;
Jangan terlalu keras kepala, manusia belum bisa menciptakan cinta atau kesetiaan.
Orang-orang pintar hanya suka bikin robot.
Dan robot tidak punya pelukan yang mampu bicara sampai ke hatimu.

Katamu; Aku boleh pergi, berjalan yang jauh asal tak lupa bahwa hati sekuat apa pun selalu perlu pulang.
Katamu; Cinta yang baik selalu punya cara untuk membuatmu merasa diinginkan dan dipercaya.

Katamu; Kamu mencintaiku.

falafu

Seperti Ini Kau Terekam di dalam Kepalaku

Seperti rintik gerimis pertama yang jatuh ke tanah musim semi 
Seperti desir angin hangat yang terbang landai dari barat daya, lalu lembut menerpa wajah kita 
Seperti sinar mentari yang menerobos sela-sela ranting pepohonan di hutan hujan
Seperti toko kecil yang setia buka di tengah badai salju 

Seperti itulah kau terekam di dalam kepalaku