Kemarin kita pernah
saling berteriak sampai akhirnya kelelahan dan menyerah. Aku menangis sesegukan
di sudut ruangan. Kamu menunduk. Kita tenggelam dalam detik-detik mematikan
hingga piringan hitam mengulang lagu kesukaan kita. Kucing peliharaan kita
mengeong keras. Aku mengutuk dalam hati, setengah mati akan meninggalkanmu.
Kamu bilang kita keras
kepala. Aku bilang kita tak pernah mau mengalah. Kita berkali-kali berusaha
saling melupakan. Kamu bilang, "Silahkan temukan dia yang lebih baik". Aku
bilang, "Mari kita sudahi saja". Kemarin, musim panas kedua milik kita. Kamu ke
Barat dan aku ke Timur. Kita saling membalikkan badan, memalingkan muka.
Lalu aku menghabiskan
sisa malam mengurung diri di ruang tidur, sedang kamu tidur di sofa dengan tim
bola kesukaanmu. Malam kian pekat, sepekat jelaga. Saat malam memaksaku
terjaga,satu-satunya hal yang ingin kulakukan adalah melangkahi jarak lalu
mendekap lelapmu erat hingga pagi menyapa.
-----------------------------------
Hari ini matahari
bersinar sama baiknya dengan kemarin. Dan hari ini, aku bangun dalam sebuah
dekap yang hangat pada sebuah lengan besar milikmu. Ah, lelakiku, ia sudah
kembali. Kita sudah kembali dari sebuah perjalanan yang melelahkan. Pagi ini,
kamu membangunkanku dengan sebuah kecup. Kamu bilang sudah tidak akan ada lagi
tengkar. Ada yang lebih nyala dari rona mentari, doa-doa yang terapal dari
kecup bibir kita diujung pertengkaran. Kita saling berjanji akan terus seperti
ini, sekuat apapun kita berteriak, sekeras apapun kita coba pergi, akan selalu saja ada sesuatu yang membawa kita kembali. Sejauh-jauhnya aku
melangkah, hanya kepadamulah cinta mengarah
Pada akhirnya, kita
hanya perlu menemukan seseorang yang sama keras kepalanya meminta untuk tetap
tinggal. Dan kamu bilang, hari ini kita akan memutar ulang film kesukaan kita
seharian, aku bilang aku akan membuatkanmu omelet dan teh hangat. Kita boleh
jadi keras kepala, dan tetap akan luluh pada akhirnya.
Jadikan aku rumah
sayang, sebagaimana aku menjadikanmu seseorang yang selalu kuharapkan untuk
pulang. Terima kasih telah menjadi dekap yang begitu lembut memeluk. Aku
mencintai segenapmu.
Mendengarkan: The Overtunes - Sayap Pelindungmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar