Selamat pagi, kak Suno.
Bagaimana harimu belakangan ini? Semoga menyenangkan dan jangan pernah
bosan menyampaikan ratusan aksara cinta yang menggenangi tab mentionmu. Sudah
lama rasanya menunggu hari ini tiba, mengirimimu surat. Sungguh ini memakan
waktu ketika saya harus memikirkan tiap kata yang harus saya tuliskan, mengetik
lalu menghapusnya, mengetiknya lagi dan menghapusnya kemudian, begitu
seterusnya. Haha andai kamu tahu betapa gemetarnya saya saat mulai menulis ini,
takut kalau-kalau kamu tidak menyukainya.
Hari ini kamu akan mendapati begitu banyak surat yang
bermuara ke akun twittermu, kak. Maka surat ini akan begitu kecil rasanya. Jadi
begini, sungguh beberapa hari terakhir ini saya dibuat terkesan dengan caramu
menyampaikan surat-surat cinta kami. Surat kami sampai lebih cepat dari
biasanya, lengkap dengan bonus pesan singkat darimu. Rasanya luar biasa
menyenangkan. Itulah mengapa saya memutuskan menjadikanmu pak pos kesukaan.
Well, saya sudah memikirkan ini semalaman, jadi sediakah
kamu meluangkan sepersekian dari waktu sibukmu untuk katakanlah “berjalan-jalan”
dengan saya? Saya paham betul dengan ratusan kilo jarak yang membentang dibawah
kakimu berpijak menuju tempat dimana surat ini dikirimkan. Anyway, saya tinggal
di Palembang, Kak. Kali ini kumohon mari kita kesampingkan soal jarak.
Kamu boleh kapan saja menghubungiku saat sudah siap, saya
berjanji akan dengan senang hati menjemputmu di bandara dan menjadi guide-mu
seharian. Saya hanya meminta barang 12 atau 18 jam dari seumur hidup yang kamu
punya,Kak. Kita akan berkeliling dengan Toyota #Agya milikku. Saya tidak akan
memungut sepeser pun untuk itu, jangan cemaskan soal bensin yang akan saya habiskan,
biar saya beritahu, #Agya-ku ini hanya membutuhkan 1 liter bensin per 30
kilometer yang kita jalani. Dan jangan takut kalau-kalau kamu akan penat
didalam Agya-ku itu, karena #Agya-ku ini sudah dilengkapi fitur hiburan yang lengkap
yang terintegrasi dalam sebuah head unit indash yang mampu memutar musik
melalui koneksi USB, CD maupun AUX.
Saya akan mengajakmu makan pempek terenak di kota
ini,Kak. Tenang, Saya juga akan mentraktir untuk itu, pun akan memeberitahumu
bagaimana cara menyeruput cuka pempek yang benar. Atau kamu ingin mengabadikan
foto dengan latar Jembatan Ampera? Mungkin ingin berwisata terapung di sungai
Musi? Kita juga bisa melihat hiruk-pikuk Palembang di malam hari, atau sekedar melihat
anak kecil menari memainkan kembang api di bibir emperan toko, Jadi kumohon
pertimbangkan tentang tawaran ini ya.
Kak Suno, bila hari itu benar-benar tiba, saya berjanji
untuk bersedia berbagi permen kapas denganmu atau kamu akan saya persilahkan
menyeruput minuman kesukaan saya hingga habis, hari itu milikmu kak. At least, "Would you be my date, Kak?"
Anyway, saya berjanji untuk tidak membatasi seberapa
banyak oleh-oleh yang akan kamu bawakan untuk kerabatmu sepulang dari Palembang
nanti, bagasi #Agya-ku cukup luas untuk menampung semua itu.
Rasanya saya sudah terlalu banyak bicara ,ya. Baiklah
jadi hubungi saya secepatnya untuk tawaran ini. Kumohon setidaknya jangan
biarkan hati saya patah karena terlalu lama menunggu balasan surat darimu. Saya
bisa jadi lebih bahagia dari peraih nobel perdamaian atau mungkin bak pemenang
ratu kecantikan jika kamu bersedia meluangkan waktu membalas surat ini. Ah,
tidak. Saya tidak sedang ber-hiperbola, Kak. Jangan terkekeh saat membaca
bagian ini.
Dengan Hangat, Dari
Saya - seseorang yang dengan tidak sabar mengabadikan foto dengan latar jembata
Ampera bersamamu.
#30HariMenuisSuratCinta
#30HariMenuisSuratCinta