Lalu mendapati seseorang yang membuat
seluruh mu semakin ketergantungan setiap harinya bukan perihal mudah. Ia akan mengantarkan pada kenyataan bahwa akan
ada saatnya, kebutuhan akan mencapai titik puncaknya. Membutuhkannya, seperti
bilangan usiamu, selalu bertambah dan menumpuk setiap harinya, meluap hingga
dadamu sesak.
Tolong
peringati aku kalau-kalau kebutuhan akanmu ini menjadi abnormal.
Aku tengah begitu
membutuhkan barisan jemarimu,
Bisa
jadi untuk sekedar menggenggam erat
punggung tanganku di sebuah balkon di musim panas, atau bahkan membantu
membukakan tutup botol minuman saat aku tengah kesulitan.
Aku tengah begitu
membutuhkan lenganmu,
Membukanya
lebar-lebar lalu membiarkan aku terlelap didalamnya.
Aku tengah begitu
membutuhkan telingamu,
Tempat
ternyaman untuk bercerita perihal apa saja yang kulewati seharian ini, oh ya
memikirkanmu juga termasuk bagian ‘apa saja’.
Aku juga tengah begitu
membutuhkan pundakmu.
Untuk
menangis sepuasnya disana, atau sekedar untuk merebahkan kepalaku lalu menonton
kartun Larva, favorit kita.
Aku tengah begitu
membutuhkan kamu,
untuk terus menjagaku sampai kita kehabisan usia.
Aku tengah begitu membutuhkan
kamu, lalu kamu lagi, dan kamu seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar