Rasanya seperti ingin menjelaskan tentangku pada diriku sendiri.
Batas kemampuan dan tentang teka teki waktu.
Tubuh bahkan hati yang mulai lelah dan lantas mengalah.
Jika jawabannya hanya keikhlasan, aku mungkin ada di baris depan.
Tentang teka teki waktu yang mamatut dirinya sendiri di hadapan sebongkah rindu.
Jika jawabannya keikhlasan, maka segala pertanyaan akan kita seharusnya telah menemukan jalan.
Bahwa yang hatinya dibesarkan keikhlasan,
doanya mungkin selalu memiliki jawaban.
Ini hanya tentang teka teki waktu,
dan seberapa tega Tuhan membuatmu menunggu.
Aku?
Sudah lebih dulu larut dalam lantunan nafasmu.
Bersatu, lalu berdiam dalam gema kepalamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar