Para pujangga bilang, orang yang beruntung adalah
mereka yang menikahi sahabatnya sendiri. Rasanya tentu luar biasa menyenangkan.
Menikahi seseorang yang dengannya kamu menghabiskan hampir seluruh usia. Lalu
di jatah usia sisanya, ia masih sama setianya.
Menikahi dia,
Seseorang yang bersamanya kamu pernah belajar
bagaimana cara membaca dan berhitung.
Seseorang yang pernah menyaksikan kamu cemberut
sepanjang hari di sekolah karena kuncir kuda mu tidak sama tinggi.
Seseorang yang menertawakanmu karena gigi depanmu
tanggal.
Seseorang yang pernah membantumu menyebrang jalan
untuk pertama kali.
Kau bahkan tidak pernah menduga bahwa ia adalah
takdirmu.
Saat kalian belum genap 15, ia pernah meledekmu
saat kau belum punya pacar.
Ia pernah dengan tidak sengaja menjatuhkan
telepon genggammu, dan kau mendiamkannya selama seminggu saat kalian sama-sama
duduk di bangku smp.
Ia bahkan pernah menggodamu saat kau menggunakan
make up untuk pertama kali.
Saat masuk sma, ia pernah marah padamu karena
seorang anak laki-laki berusaha menawarkan tumpangan untuk mengantarmu pulang.
Ia pernah mencubit pipimu saat kau marah karena
ia mengalahkanmu dalam permainan ps.
Saat kalian lulus, ia berusaha keras agar dapat
masuk ke universitas sama seperti yang kau mau.
Saat ulang tahunmu yang ke 22, ia adalah orang
pertama yang mengetuk pintu rumahmu tepat pukul 12 dan membawa boneka karakter
kesukaanmu dalam ukuran besar.
Hingga hari ini, ia datang kepada ayahmu meminta untuk diizinkan menikahimu. Ia menahan diri agar tak melompat kegirangan sesaat setelah ayahmu mengangguk dan berkata “ya”.
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Listening : Jason Mraz – Lucky
#30HariMenulisSuratCinta
I love this song too.. :)
BalasHapus