Ada cinta saat melihatmu bahagia. Betapa aku ingin kamu bahagia, dan betapa aku pantas membahagiakanmu.
Hati terpulihkan. Seperti ada dekapan yang menyadarkan. Dekapanmu.
Hati terpulihkan. Seperti ada dekapan yang menyadarkan. Dekapanmu.
Aku yakin ini waktu untuk aku bersyukur.
Dan Tuhan dapat memakai
cerita ini untuk buatku dilimpahi berkah.
Sehingga doa dapat melahirkan
ceria dan mampukanku bangkitkan orang.
Orang lain. Orang banyak.
Orang lain. Orang banyak.
Namun ketahuilah sebelum aku semakin mencintaimu.
Ini darahku
mengalir tanpa bayang-bayang masalaluku lagi.
Mengelilingi tubuhku, dan
jantungku berdegup untuk kita. Merayakan kita.
Ada.
Bersama-sama.
Ada satu hal yang sampai hari ini membuatku bangga didampingimu.
Bersama-sama.
Ada satu hal yang sampai hari ini membuatku bangga didampingimu.
Itu karena kamu mampu terima aku seluruh.
Di dalam keadaan sesesak apapun, terima kasih kamu ada.
Aku memuji Tuhan sebab aku telah siap jika suatu saat angin malam menarikku kembali dari bahagia ini, aku tak beranjak.
Aku memuji Tuhan sebab aku telah siap jika suatu saat angin malam menarikku kembali dari bahagia ini, aku tak beranjak.
Tidak akan satu jengkal pun
aku bergeser dari teduhku dalam doamu.
Kini hidup jadi terasa bagai di
rumah yang sederhana.
Aku tak perlu lagi menjadi paku yang dipalu, dan
tak ada lagi lukisan yang membuatku terpukul.
Aku bersyukur, aku
bersyukur, dan aku bersyukur hingga aku benar-benar berlutut penuh
sukacita.
Pada akhirnya, semoga, selalu kamu yang jadi satu-satunya kekasih di tiap ku membuka mata di pagi hari. Semoga selalu kamu.
Amin.
Pada akhirnya, semoga, selalu kamu yang jadi satu-satunya kekasih di tiap ku membuka mata di pagi hari. Semoga selalu kamu.
Amin.
-Zarry Hendrik-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar