Dear kamu, lelaki kesukaan yang tinggal di rumah nomor 10.
Tolong beritahu saya, bagaimana rasanya terus-terusan menetap di kepala seorang gadis, kesukaannya akanmu semakin menjadi-jadi, semakin liar dan tak terkontrol, bergumul hingga dadanya sesak.
Bagaima bisa kamu menjadi seegois ini, Tuan? menjadi candu baginya, bergaya seperti heroin bagi pecandu kelas kakap atau seperti permen kapas bagi anak kecil penggila gula. Oh sial, gadis itu bahkan berada di keduanya.
Oh biar saya tebak, pasti rasanya sungguh menyenangkan ya, membiarkan gadis itu kehilangan jeda bahkan untuk sekedar memikirkan yang selain kamu. Selamat ya Tuan, untuk telah menjadi penguasa isi hatinya, jangan pernah membiarkannya patah, karena akan sulit direparasi.
Tertanda Saya, gadis penggila Kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar