Kita bertemu di garis ini,
entah siapa yang lebih dulu menemukan. Yang aku tahu, kamu menginginkan aku
tanpa terikat. Jelas aneh, kamu menginginkan sepenuhnya tanpa berusaha
memenangkanku.
Aku menikmati ini jujur
saja, detik-detik berharga bersamamu, merasakan aliran darahmu, mendengar suara
tak beraturanmu, tatapan teduhmu, semuanya.
Bagaimana mungkin seorang
kamu yang aku butuhkan? Nyatanya aku berusaha mengabaikan perasaan ini dan
berpura-pura tidak tertarik, Lalu aku terlalu naïf untuk mengakui aku jatuh
cinta pada suara tawamu, bukan karena mereka jauh lebih merdu dari angin, hanya
karena nadanya selalu berputar ulang di kepalaku.
Berhenti menyodoriku
senyuman tak menjemukan itu, bisa jadi aku jatuh cinta lebih jauh kemudian.
Jadi Tuan, mau aku beri tahu
sesuatu? Kita tidak pernah tahu tentang hari esok, siapa yang akan kita temui?
Dan bagaimana perasaan kita nanti? Jadi jangan meragukan sayangku seklipun aku
enggan mengungkapkannya.
Terimakasih Karena telah
membuat rona di pipiku untuk setiap harinya-
Teruntuk kamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar