Sabtu, 28 Januari 2012
Untuk kamu yang pernah ada—
"dulu aku pernah meminta seseorang, siapapun membuka gembok yang menyekat pintu hatiku, lalu kau datang menawarkan kuncinya. dan kini aku kembalikan lagi kunci mu, karena aku menyadari mereka sudah tak saling melengkapi" —
“dulu, aku suka ketika kita “berjarak”. bagiku, itu waktu yang tepat untuk memupuk rindu yang akan kita lepaskan dengan pelukan. tapi kini, jarak yang kau buat terlalu jauh. masih ada rindu, tapi ini rindu seorang untuk yang pernah ada dihatinya.”—
"seperti sekarang ini pun tidak apa-apa. kita saling peduli. kadang saling menyapa, menanyakan kabar. tapi kita sama-sama menjaga hati agar tidak saling jatuh cinta lagi.” —
“masa lalu mengambil gambar yang tak pernah ada, dari kamera yang tak pernah nyata. tersadar, semua kini tak lagi sama.” —
“kehilangan kamu sudah sangat menyakitkan. jangan biarkan waktu juga harus dipenjara. biarkan dia hidup bebas. tolong, sekali ini kamu penuhi permintaanku. aku tidak punya cukup uang untuk menyewa pengacara menebus waktu. sungguh.” —
“membuat segalanya menjadi mudah itu sulit. terutama saat kamu harus berjuang menghilangkan bayang-bayang masa lalu dari ingatanku. dia itu masa lalu. tapi masih bertengger begitu lekat, mencengkeram kuat perasaanku…” —
“aku bingung harus beralasan apa jika orang-orang bertanya mengapa masih mengingatmu, mengapa masih bercerita tentangmu, dan mengapa masih rindu. mungkin mereka hanya tidak pernah jadi aku, yang dulu pernah begitu merasa aman dimiliki kamu.” —
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar