Tentu saja kita akan berdebat dan berlanjut dengan pertengkaran kilat.
Jika ini terjadi, ingatlah bagaimana keberanian aku berpendapat pernah membuatmu kagum.
Dan aku akan mengingat tentang mulut kritismu yang membuatku terpukau.
Jika ini terjadi, ingatlah bagaimana keberanian aku berpendapat pernah membuatmu kagum.
Dan aku akan mengingat tentang mulut kritismu yang membuatku terpukau.
Tentu saja kita nanti akan bosan mendengar cerita keseharian yang begitu-begitu saja.
Jika saat itu datang, ingatlah bagaimama rasanya tersiksa seharian di tempat kerja, satu-satunya yang membuatmu berjarak dariku.
Pun aku akan mengingat bagaimana aku tak sabar untuk segera pulang, bergelung di lengan super nyamanmu, dan pura-pura mengeluh demi usapan sayangmu di kepalaku.
Jika saat itu datang, ingatlah bagaimama rasanya tersiksa seharian di tempat kerja, satu-satunya yang membuatmu berjarak dariku.
Pun aku akan mengingat bagaimana aku tak sabar untuk segera pulang, bergelung di lengan super nyamanmu, dan pura-pura mengeluh demi usapan sayangmu di kepalaku.
Tentu saja kita nanti akan berselisih tentang apapun yang tak penting, sepele dan mengada-ada.
Jika ini terjadi, ingatlah selalu mengerikannya pagi yang tanpa wajah bangun tidurku.
Dan aku akan mengingat, bencinya aku melewati malam yang tanpa gangguanmu.
Jika ini terjadi, ingatlah selalu mengerikannya pagi yang tanpa wajah bangun tidurku.
Dan aku akan mengingat, bencinya aku melewati malam yang tanpa gangguanmu.
Tentu saja kita akan bosan dengan penampilan satu sama lain.
Tentu saja mata normal kita masih bisa membedakan mana yang menawan, mana yang membosankan.
Jika ini sudah menjangkiti, ingatlah bahwa tawaku pernah kamu damba-damba setiap malam hingga sakit kepala.
Dan aku akan mengingat bagaimana senyum malu-malumu selalu membuatku gemas hingga lemas.
Tentu saja mata normal kita masih bisa membedakan mana yang menawan, mana yang membosankan.
Jika ini sudah menjangkiti, ingatlah bahwa tawaku pernah kamu damba-damba setiap malam hingga sakit kepala.
Dan aku akan mengingat bagaimana senyum malu-malumu selalu membuatku gemas hingga lemas.
Suatu hari, tentu saja kita bisa tiba-tiba berhenti saling menginginkan.
Jika ini sampai terjadi, cukup ingat saja bagaimana kita pernah begitu jatuh cinta yang lebih dari sekedar gila.
Jika ini sampai terjadi, cukup ingat saja bagaimana kita pernah begitu jatuh cinta yang lebih dari sekedar gila.
Maka, kita akan baik-baik saja.
-Melisalalalaa-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar