Saya tidak memikirkanmu di setiap waktu. Saya memikirkanmu di setiap doa. - falafu
Aku ingin bisa menyayangimu dengan baik.
Memberimu cinta yang tidak membuatmu
kehilangan dirimu sendiri. Aku tidak ingin menjadi istri yang
mempermasalahkan warna kemeja yang kamu pilih. Aku tidak ingin menjadi
istri yang mempermasalahkan siapa yang lebih banyak mengalah pada siapa.
Aku juga tidak ingin menjadi ibu yang harus bicara lantang, hanya agar
didengarkan oleh anak-anak kita. Kita akan membesarkan mereka tanpa
memberi mereka ketakutan pada hidup ini. Berjanjilah padaku.
Aku ingin bisa menyayangimu dengan baik.
Memberimu cinta yang tidak membuatmu
lupa bahwa kamu sedang dicintai. Bahwa kamu punya rumah yang selalu
menunggumu pulang. Bahwa kita selalu memiliki jeda yang bisa kita bagi
saat bersama di dalamnya. Becerita tentang seberapa banyak manusia
menyebalkan yang kamu temui hari ini, dan berapa jumlah lampu merah yang
membuatmu lelah.
Aku ingin bisa menyayangimu dengan baik.
Memberimu cinta yang tidak membuatmu
lupa bahwa terkadang mengecewakan adalah bagian dari upaya kita bertahan
hidup. Bahwa kamu punya aku yang akan tetap mencintaimu walau dalam
kemarahanku yang paling pekat. Bahwa kita akan punya waktu untuk saling
mengatakan hal buruk yang semestinya diungkapkan. Bahwa kita akan saling
belajar memahami, bahwa ada kejujuran yang pahit saat ditelan—namun
kita akan menelannya selayaknya obat. Saat kamu pulang kerja terlalu
larut dan aku terlalu lelah untuk memakluminya. Dan saat kita berbohong
untuk sesuatu yang tidak semestinya dilakukan. Hari di mana kita
mengingat bahwa manusia, pada akhirnya hanyalah manusia.
Aku ingin bisa menyayangimu dengan baik. Memberimu cinta yang tidak membuatmu lupa bahwa memaafkan adalah sebenarnya cinta yang bisa kita bagi. Hinga akhir.
-Falafu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar