Tentang Saya

Minggu, 13 April 2014

PALSU









Belakangan ini saya dihadapkan dengan begitu banyak pelajaran hidup, bukan, bukan hanya hidup saya saja, tapi juga bagaimana orang-orang di sekitar saya menjalani hidupnya sendiri-sendiri.

Well, satu yang saya pikirkan benar-benar adalah bagaimana kamu harus berani menjadi baik bagi dirimu sendiri. Bukan berani mencitrakan diri sebagai orang baik, tapi mencoba setengah mati menjadi orang baik itu.

Saya dipertemukan dengan beberapa orang perempuan yang, bila kamu lihat dari luar mereka tampak cantik, lemah lembut tapi nyatanya, mereka punya kepribadian yang sangat disayangkan untuk mereka miliki. Saya juga dipertemukan dengan beberapa orang pria yang, bila kamu lihat dari luar mereka tampak tampan, berkecukupan, pandai, populer, dll, tapi ternyata mereka punya kepribadian yang sangat disayangkan untuk mereka milki.

Saya bukan manusia baik, jauh sekali dari baik. Saya masih suka membicarakan orang lain, atau masih suka membandingkan hidup saya sendiri dengan orang di sekitar saya, lalu saya pun mampu seketika merasa tidak beruntung

Ketika ada seseorang yang mampu bertahan hidup dengan memilih tetap menjadi manusia baik-baik, maka sesungguhnya siapa pun pasti mampu.

Tidak ada alasan yang bisa dijadikan pembenaran, untuk melakukan hal-hal tidak baik, apalagi yang luar biasa tidak baik.

Saya sedih sekali, setiap kali berpikir, bahwa mungkin semua orang sudah bosan berusaha menjadi yang terbaik yang mampu mereka bisa.

Saya sangat bersyukur, karena sampai detik ini saya tidak pernah berusaha tampak keren, bila hanya untuk bisa dihargai oleh orang-orang di sekitar saya. Saya tidak perlu pengakuan dari orang-orang yang merasa hanya pantas bergaul dengan kalangan tertentu saja. 

 Saya merasa tidak perlu berbangga karena mengenakan pakaian 'branded'. Rasanya menggelikan bila ada orang yang begitu dengan bangganya memamerkan barang-barang bermerk kepunyaannya. 

 Saya pun merasa sangat beruntung karena hingga saat ini, di usia saya yang sekarang ini, saya tidak pernah terbiasa berbicara kasar tidak pantas atau mengumpat hanya untuk terlihat hebat.

 Saya bangga ketika dibilang "anak mama" karena masih belum diperbolehkan menginap dirumah teman atau sekedar membawa sepeda motor saat pulang pergi kuliah.

 Saya bersyukur karena begitu dicemaskan, selalu ditunggu kepulangan dirumah, pun dilimpahkan kasih sayang berlebih dibanding beberapa orang sekitar yang kurang beruntung.

Saya juga tidak pernah berusaha jadi ini itu agar orang yang saya sayangi, mau tetap berada di sisi saya. Selama saya tahu, bahwa selama ini saya tidak pernah memperlakukan mereka dengan buruk, saya tidak berbohong atau menghianati, maka kalau mereka tetap memutuskan untuk pergi, mereka punya hak untuk melakukannya. Saya tidak perlu disayangi kembali oleh orang-orang yang bahkan tidak bisa memeluk saya seutuhnya. Ketika mereka pergi, saya hanya meyakini satu hal, bahwa mereka baru saja kehilangan satu ketulusan yang saya siapkan untuk mereka. Dan saya bukanlah bagian yang dirugikan atasnya.

Banyak sekali orang palsu di sekelilingmu. Maka bila kamu bertemu yang masih mau jadi dirinya sendiri dan menerimamu sebagai kamu yang sebenarnya, simpan mereka sebagai harta karun. Karena terkadang Tuhan, tidak memberi mereka kesempatan untuk dua kali lewat dalam hidupmu.
-Falafu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar