Bila aku harus menjauhimu, aku akan memulainya dengan berjalan mundur.
Aku akan menghayati lambai tanganmu di selangkah demi selangkah.
Kemudian saat mataku mulai berkaca-kaca, aku akan berkedip untuk
membiarkan pipiku pasah.
Aku akan menangisi jarak sambil menaruh harap
untuk melayang-layang di atas tanah.
Karena sejauh apapun kita terpisah,
kita hanya sama-sama di bawah langit, masih di dalam bumi yang tidak
lelah berputar terus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar