Kepada kamu yang tetap ada disaat aku tengah membosankan dan cengeng,
Aku mencintaimu lagi, setiap kali, dan setiap hari. Mencintaimu itu seperti
meniup gelembung sabun ke udara lalu ku jaga agar tak pecah, dan saat pecah
pun, kau membuatku tetap tersenyum. Karena kamu tahu, terkadang mencintai
bukan hanya soal rasa ingin memliki. Tapi lebih pada hasrat ingin
membahagiakan.
Aku akan terus di sini, memperhatikan langkah-langkahmu. Hingga disuatu ketika kau merebut genggamanku, agar kita melangkah bersama. Aku mencintaimu seperti ini, seperti ranting yang memeluk kuat daun saat diombang-ambing gerombolan angin.
Kamu pun harus jatuh cinta pada hal membosankan yang ada dalam diri pasanganmu (yaitu aku). Setidaknya agar bisa ada bersamanya hingga akhir. Bila kamu sedang bahagia, berbahagialah dengan cara yang bijaksana, agar bahagia itubetah ada di dekatmu.
Kalau kekuranganku melengkapimu, mungkin kita berjodoh. Kalau kekuranganmu melengkapiku, aku berdoa kita berjodoh.
Aku akan terus di sini, memperhatikan langkah-langkahmu. Hingga disuatu ketika kau merebut genggamanku, agar kita melangkah bersama. Aku mencintaimu seperti ini, seperti ranting yang memeluk kuat daun saat diombang-ambing gerombolan angin.
Kamu pun harus jatuh cinta pada hal membosankan yang ada dalam diri pasanganmu (yaitu aku). Setidaknya agar bisa ada bersamanya hingga akhir. Bila kamu sedang bahagia, berbahagialah dengan cara yang bijaksana, agar bahagia itubetah ada di dekatmu.
Kalau kekuranganku melengkapimu, mungkin kita berjodoh. Kalau kekuranganmu melengkapiku, aku berdoa kita berjodoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar