Tentang Saya

Senin, 07 Januari 2013

Lelakiku II

    

     “Selamat pagi, kesayanganku",  ia datang dengan ucapan selamat hangat, seperti mentari. Sampai saya yakin, setiap pagi ia membuka mata, ia pasti mengingat saya dan ingin segera menyapa. Kecuali ketika ia sedang marah. Saya memakluminya, ia bukan makhluk yang tidak bisa marah.

     “Jangan tidur malam-malam, kesayanganku. I love you.” Sebelum melepaskan malam ia selalu memberikan salam yang menyenangkan. Saya seperti tuan putri yang selalu ada dalam perlindungannya. Selalu merasa aman di dalam kasihnya. Sampai suatu hari nanti, jika saya harus menyebutkan satu sifat malaikat, saya akan katakan, malaikat itu penyayang. Dari mana saya tahu? Darinya.

     Ia selalu membawa saya terbang bersama mimpi-mimpinya. “Kamu adalah mimpi dalam masa depanku,” ucapan yang menjadi janji yang selalu saya tunggu untuk ditepatinya. Itu mimpinya, juga mimpi saya. Itu adalah mimpi kita berdua. Mimpi itu menerbangkan saya jauh ke awan. Tinggi hingga beribu-ribu hasta, dan tidak satupun dapat menghitungnya lagi. Ketika saya berada di tengah mimpi itu, malah saya tidak ingin bangun lagi. Saya takut, ketika nanti saya bangun, kenyataan saya tidak seindah mimpi-mimpi kita selama ini.

     Entah kenapa, saya sangat menyukainya ketika dia memanggil saya 'kecil'. Duh, ia selalu membuat saya tersipu. Pandai membuat saya malu. Tetapi ia istimewa,  Ia selalu mengerti, saya adalah seseorang yang ingin selalu ia pahami. Ia pembasuh lelah ketika saya harus bergulat dengan rumitnya hari.
 
     Ia memiliki cinta yang tak ada habisnya. Saya selalu dibuat kenyang menikmati cintanya. Berkelanjutan, dan ternyata, saya membutuhkannya. Cintanya, menghabiskan semua kehampaan yang ada di dunia ini. Satu hal yang pasti darinya, ia tidak pernah membiarkan saya sendirian. Saya sendiri bingung, bagaimana bisa saya menggantikan lelahnya karena ia selalu menjaga saya, menyenangkan, dan memuji saya. Dari mana lagi saya harus mencari cara untuk membuatnya tetap ada di sini. Ya, dialah impian saya, malaikat sempurna yang tidak bersayap.

teruntuk kesayangan saya, Muhammad Nopriadi :)
sungguh saya ingin menjadi ibu dari anak-anaknya kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar