Aku : Hey kau ini membingungkan sungguh, apa yang
telah berhasil
membuatmu menjadi sebegini mati rasa?
Hati :
Kau keliru! Aku sama sekali tidak mati rasa justru sekarang aku menjadi
lebih peka, sangat peka.
Aku :
Lelaki itu berusaha menyentuhmu dan kau tidak bereaksi apapun?
Hati :
Pahamilah bahwa aku tengah belajar untuk membuat semuanya lebih
mudah, setidaknya disini aku tengah
berusaha membuka dindingku. Ia
pernah ditinggalkan goresan yang
membekas,rasanya sakit sekali.
Aku : Aku
paham, lalu bukankah dengan kau membiarkannya masuk
setidaknya membuat semuanya menjadi lebih mudah?
Hati :
Tentu tidak semudah membayangkannya, aku butuh mengumpulkan
kepercayaan lagi yang dulu pernah
dirobohkan pertahanannya oleh
seseorang dan untuk membangunnya kembali
justru terasa jauh lebih
sulit dari yang pernah kulakukan dulu.
Aku : Kau begitu menyedihkan jujur saja, apakah
sebegini sakitnya menjadi
kamu?
Hati : Kau bisa lihat, aku jauh lebih
rapuh dari kelihatannya. Sedikit saja
sesorang mengecewakanku akan sulit bagiku
menaruh kepercayaan lagi.
Aku : Mungkin terkadang karena kau terlalu
sederhana, beberapa orang kerap
menyederhanakan peranmu dalam hidup mereka.
Hati : Tepat sekali, semoga saja setelah
hari ini aku tidak akan menyesal untuk
memilih menjadi bagian yang ‘baik’
dari pilihan ‘buruk’ yang ada. Aku
hanya akan bersedia ditemukan oleh dia yang
menyayangiku dengan
sederhana, dan menjagaku dari segala sakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar