Yang satu ini tentang dia, yang pernah membuat senyumku tak pernah memudar .
Aku ingat hari itu hari ketika aku terjaga di tengah tidur dan menyadari sesuatu berdetak sangat kencang didalam dada “Ya Tuhan, aku jatuh hati pada pria ini”
Aku berani bertaruh demi apapun bahwa aku bahagia,sungguh. Melewati hari-hari yang terasa indah ketika bersamanya, indahnya berbeda.
Aku tahu darahku mengalir hebat ketika ia menggenggam tanganku erat, melewati setiap jalan dengan siluet bahagia. Aku selalu terkikik ketika berhasil membuat seisi dunia cemburu.
Aku tahu jarum jam berhenti berdenting saat ia mencium pipiku,ciuman sayang katanya.Aku tahu ia obat dari setiap sakitku, damai dari setiap lelahku.
Bahagiaku itu mudah, hanya ingin ia tahu dengannya aku rasakan cinta tanpa ketentuan.
Ia yang tadinya kupikir akan kutemani menghabiskan masa tuanya ternyata keliru, ia hanya bahagia yang semu, fase yang kulewati dan kulupakan begitu saja. Peluknya tak lagi milikku, tatapan sayangnya tak lagi untukku, irama suaranya tak lagi mampu melemahkanku.
Semua tak penting lagi dan aku harus menyadari kebodohan untuk setiap air mata yang jatuh untuknya, terima atau tidak kini indahnya sudah memudar. Dan dia hanya awal dari kecewaku
Ps: untuk kamu yang pernah menjadi semangat setiap pagiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar