Tentang Saya

Rabu, 02 November 2011

Your first smile :)

Ketika aku mulai membicarakan tentang cinta. Ini pasti akan sulit. Karena aku sama sekali tidak mengerti tentang mereka, atau memiliki pengalaman yang dramatis dengannya. Tapi bagaimana pun juga cinta, tidak dapat dipungkiri, suka atau tidak. Adalah hal yang pasti akan kita hadapi. Hahaha. Aku selalu ingin tertawa jika mengingat kata ini. C-I-N-T-A.

Bagiku suka-atau tidak adalah hak asasi yang hakiki. Tidak bisa dipaksakan-walau pun kita boleh menyembunyikannya atau menunjukkannya jika kita mau. 

Seperti rasa cintamu. Banyak manusia yang begitu beruntung dapat menunjukkan rasa cintanya dengan bebas, tetapi sebagian lainnya tidak memiliki kesempatan yang sama. Mereka tidak seberuntung itu-bahkan terkadang mereka tak pernah mampu mengucapkannya.

Jika aku coba mengingat siapa cinta pertamaku? Oke, jujur aku belum pernah menemukan pria itu. Selama ini cinta yang kualami belum sampai ketitik itu. Belum ada pria yang kuanggap pantas menyandang gelar “cinta pertama-ku”. Akan lebih mudah menjawab, jika ditanya siapa laki-laki yang pertama kali saya sukai?

Dia adalah salah satu teman les sekaligus tetangga (lumayan) jauhku. Namanya Avis (nama samaran). Ini terjadi 9 tahun yang lalu. Bukan perkara mudah memang, aku mengalami banyak masa sulit ketika aku belum genap 7 tahun. Oke tema kita kali ini bukan tentang “masa lalu yang kelam”. Tetapi ya, ini soal cinta.

Hal yang paling sulit yang sanggup dihadapi saat kita pindah tempat tinggal adalah memasuki lingkungan sekolah yang baru. Yep, dan itu lah yang aku hadapi ketika itu. Memasuki sekolah di Palembang yang jumlah muridnya jauh lebih banyak di banding sekolah lamaku (teribel).

Aku sangat ingat, bahwa aku menangis dihari pertamaku masuk sekolah  tepatnya saat pertama kali melaksanakan senam pagi, aku menangis, bayangkan! Aku begitu takut-sampai-sampai aku menangis. Untungnya tidak sampai ngompol di celana. Ketika itu usiaku belum mampu menerima tekan sehebat itu.

Dan saat itu juga orang tuaku sepakat untuk aku mengikuti bimbel, bimbel PERTAMAKU. Dan disana ada DIA. Aku tidak tahu apa alasanku menyukainya pada awalnya. Yang aku tahu aku hanya tidak pernah bosan berada di dekatnya.  Kepribadiannya yang dingin, membuatku selalu merasa canggung di dekatnya. Oh Gosh! Ini aneh..

Tetapi pernahkah kalian menyadari bahwa masa kecil kita adalah masa yang berjalan paling cepat. Mungkin karena pada saat itu memory kita berputar lebih bersemangat. Mendatangkan hal-hal yang belum pernah kita tahu sebelumnya dan langsung membuang hal-hal tidak menarik yang telah berlalu. Sedikit sekali memory pada saat itu yang dapat tersimpan dengan baik di dalam sel otak kita saat ini. Tapi kita terbentuk di masa-masa itu. Menjadi siapa kita sekarang. Tidak bisa kupungkiri, seburuk apa pun, aku bahagia. Karena aku anak-anak, memikirkan segala masalah dengan cara anak-anak. 

Dan masa-masa itu pun membentuk siapa saya sekarang. Siapa saya yang kalian kenal.

Aku tahu kalian semua juga pasti memiliki masa kecil tersendiri. Seburuk apa pun-tetapi kita harus menerimanya dengan cara yang terbaik. 

Back to topic...

Kalian tahu aku menyukainya karena dia adalah yang pertama tersenyum padaku dihari  yang cerah pada saat aku bersemangat mengikuti bimbel.  Dan dia adalah orang pertama yang melongok dari jendela  dan menyunggingkan senyum polosnya sambil menggodaku dan satu lagi, aku tidak pernah lupa itu. Tebak-tebakan yang ia tanyakan padaku tanpa aku pernah tau jawabannya karena aku terlalu sibuk berusaha bersikap senormal mungkin dan tidak canggung di matanya Mungkin tak banyak orang tahu-bahwa senyumannya mempengaruhi kepercayaan diriku dihari-hariku setelahnya.
Aku selalu ingat sore itu bermain sepeda dengannya, tersenyum malu-malu, semuanya sempurna, sangat sempurna.
Sayangnya, hanya sesaat aku bisa menikmati senyum manis itu. Avis pindah rumah dan sudah tidak les di tempat yang sama denganku. Sejak saat itu sampai 9 tahun ini aku bahkan tidak pernah tau seperti apa ia sekarang. Entah tapi aku percaya senyumannya masih bisa membuatku lumer.

Aku hanya tidak ingin merusak kenangan “terbaik” yang kumiliki ketika itu. Oke, mungkin aku hanya tidak mau menjadi orang pertama yang “menyapa”-aku terlalu gengsi. Aku perempuan. Oke itu bukan alasan yang bagus. Lupakan. Aku hanya sedang mencoba berkelit. Hahaha.

Pada intinya, dia adalah laki-laki yang pertama kali yang kusukai. Dan bagaimana dengan kalian? Siapa anak perempuan atau laki-laki yang pertamakali kalian suka? Aku ingin kalian mencoba mengingatnya, hanya sekedar untuk lucu-lucuan saja.

Cinta tidak selalu harus serius bukan

Cinta juga sering kali mempermainkanmu

Tetapi aku hanya meyakini satu hal

Bahwa cinta selalu mampu membuatmu tertawa dengan cara yang terbaik. Jika cintamu tidak dapat melakukannya, maka tinggalkan saja. Karena itu bukan cinta.

Itu bukan cinta yang datang dari Tuhan. Itu cinta yang kalian karang sendiri. Manusia sering sekali mengarang banyak hal “baik” karena takut menghadapi kemungkinan “terburuk”. Aku bisa memakluminya-karena aku juga sering kali melakukannya. 

Tetapi aku yakin perasaan suka yang pertama kali timbul dalam hati kalian adalah perasaan cinta yang paling murni. Murni karena kesederhanaannya.

Aku harus jujur, bahwa sepanjang aku menulis tulisan ini, aku selalu tertawa sendiri. Ini jam  9 malam, tapi aku masih sanggup tersenyum sendiri. Ini tulisan yang membahagiakan, mengenang masa-masa itu membuatku bahagia.

Semoga setiap diantara kalian, bisa menemukan seseorang yang dapat melengkapi kalian. Menerima kalian secara utuh dalam suka mau pun duka. Menemani kalian disaat kulit kalian kencang maupun keriput. Menyayangi kalian saat ini dan sampai nanti tiba. Mendoakan yang terbaik bagi kalian saat nafas masih berjalan mau pun ketika berhenti tertarik. Menghargai kalian sebagai makhluk yang terbaik yang pernah Tuhan persatukan. Aku sungguh berdoa dengan segenap hatiku. Amin.

Dan untuk Avis.. aku akan menyapamu-ketika kita berpapasan lagi nanti. Haha

Dan terimakasih untuk senyumanmu hari itu-karena aku belum pernah sempat mengatakannya.




bedroom 9.00 pm 02 november 2011
(tidak ada satu orang pun sebelumnya yang tahu kisah ini-tapi ini bukan hal memalukan yang tidak bisa kuceritakan pada kalian-jangan bosan ya)
listening: first love - nika costa

-inspired by falafu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar