Sesuatu
yang kecil bisa menyelinap dan menghancurkan dari dalam. Dan yang
paling menakutkan adalah, semuanya terjadi tanpa sempat kamu sadari.
Ironis
rasanya mengetahui bagaimana seorang manusia bisa dengan percaya diri
dan mudahnya melewati sebuah badai yang besar. Namun dalam waktu yang
sama mengetahui ada beberapa pasang manusia yang bisa hancur hanya
karena kerikil kecil.
Sepasang
manusia yang akhirnya rela saling melepaskan genggaman tangan hanya
karena ancaman kerikil kecil, padahal sebelumnya pernah melewati puluhan
badai yang luar biasa besarnya berdua. Logikanya, sepasang manusia yang
berhasil melewati badai berdua atas nama cinta pasti lebih bisa
melewati kerikil kecil. Namun sekali lagi, cinta seringkali tak sejalan
dengan logika.
Badai
yang besar harusnya malu kepada kerikil kecil. Dan sepasang manusia
yang kehilangan cinta hanya karena kerikil kecil, akan tertutup mukanya
oleh pasir yang terbawa angin badai.
Aku tak ingin malu di depan badai dan kerikil, beserta pasir yang senantiasa menyertai mereka.
Sebuah cinta, semestinya lebih digdaya dari badai dan kerikil yang melanda.
Kepada kamu, genggam tanganku. Kita lewati badai, kita langkahi kerikil.