Nanti entah kapan,
kamu harus menghargai aku lebih dari benda-benda yang bisa ditempeli harga.
Lebih dari mimpi-mimpi di selembar lotre.
Terkadang aku kerap bertanya-tanya bagaimana biasanya cara yang kamu
pakai saat mengingatku.
Apakah ketika angin membawa terbang debu masuk ke
matamu maka kamu mengingatku?
Apakah ketika kamu berada di antara mengantuk dan
ingin melihat acara kesukaanmu di televisi maka kamu mengingatku?
Atau apakah
ketika hari hujan tak berkesudahan dan kamu malas mengenakan mantelmu maka kamu
mengingatku?
Tentu saja mengingatku sambil kesal. Lalu aku pun tersenyum kecut
setelah memikirkan kemungkinan yang terakhir. Ada begitu banyak hal di dunia
ini yang sebenarnya lebih baik tidak kita pikirkan kemungkinan-kemungkinannya. Namun karena hal itu pernah menjadi
penting, kamu pun tanpa sadar
memikirkannya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar