when teardrops tonight

Rasanya sesak menjadi seseorang yang semakin hari semakin ketergantungan kepada kamu. Aku pernah menonton sebuah film tentang seorang vampir pria yang mencintai seorang manusia. Lalu ia mengatakan ini kepada wanitanya “Bagaimana mungkin aku bisa tanpamu, kau adalah heroin-ku yang membuatku semakin kecanduan setiap harinya”. Sekarang ini aku tahu persis seperti apa rasanya.

        Aku jatuh cinta dengan telak pada kamu, ini bukan omong kosong percayalah. Kamu semangat yang baru-baru ini aku sadari begitu besar keberadaannya. Dan aku harus membuat semuanya berakhir, kisah ini harus disudahi karena kesalahan kita, fatal memang dan mungkin tak termaafkan. Aku belum pernah menangis seremuk ini.

        Sederhana saja, seperti girangnya anak kecil yang diberi es krim kesukaannya, begitu pula bahagianya aku mensyukuri keberadaan kamu. Lalu kamu tahu rasanya ketika es krim tadi direbut paksa lagi? Lebih dari sakit.

        Baru saja aku tau seperti apa rasanya menjadi bahagia. Melihat kamu tersenyum menggenggam tanganku misalnya. Mana pernah aku pikir bahagia itu bisa sesederhana ini. Tapi omong kosong macam apa ini yang dengan paksa merebut semuanya. Aku memaki kenyataan maha bodoh yang mendikte bahwa kamu dan aku tidak boleh bersama lagi bahkan aku rela bertaruh demi apapun untuk bisa selamanya mendampingi kamu. Ingat Romeo Juliet? Ini bukan cerita dari abad itu atau semacamnya, percuma sekeras apapun aku mencoba jelaskan mana ada yang mau peduli, terlebih lagi tentang perasaan, hanya sekumpulan retorika sampah!

     Tuhan tolong dengar, aku mohon. Menjadi seseorang yang cengeng itu bukan hal yang keren jelas, tapi siapa yang mau menjamin kalau aku akan menjadi lebih baik tanpa menangis. 

listening: A thousand year - Christina Perri